Menkopolhukam Wiranto (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai
menerima Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
(Kemenkopolhukam), Jakarta, Selasa (1/11). Pertemuan tersebut sama
sekali tidak membahas perkembangan isu terkini dan hanya membahas tugas
dan fungsi Menkopolhukam.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Wiranto menanggapi tuduhan
kriminalisasi atas cawagub nomor satu Sylviana Murni. "Jangan selalu
curiga. Kalau curiga-curiga, keadaan tidak akan kondusif" Ujar
Wiranto saat ditemui wartawan di Hotel Bidakara, disela-sela Rapat
Koordinasi Pilkada Serentak, Selasa pagi (31/1)
Menurut Wiranto
sudah ada bukti hukumnya, tidak perlu protes dan curiga. Dia meminta
untuk tetap mengikuti proses yang sedang berjalan. "Proses kan sedang
berjalan. Kalo enggak bersalah ya enggak, kalo salah ya salah. Ayo kita
jujur atas supermasi hukum." Lanjut Wiranto.
"Kan sudah ada fakta hukum, tidak perlu protes atau curiga. Kita positive thinking saja." Tutup Wiranto menanggapi isu kriminalisasi.
Bagi
Wiranto penegak hukum sudah berjalan semestinya. Dalam menegakkan
netralitas, pemerintah dan aparat keamanan sudah dituntut netralitasnya.
"Sejak dulu, netralitas aparat keamanan dituntut, sudah seperti
seharusnya." Ujar Wiranto.
Netralitas setiap pihak, bagi Wiranto
menjadi indikator penting keberhasilan Pilkada serentak. Juga
partisipasi publik ntuk keberhasilan Pilkada serentak 2017 ini. "Kalau
ada partisipasi penuh, ada kepercayaan publik memilih calon berkualitas.
Lalu penyelanggara netral, aparat hukum netral, birokrasi netral.
Pemilihan kepala daerah dapat dilaksanakan dengan baik. Ini harapan
kita." Ujar Wiranto.
Sebelumnya saat pemeriksaan kemarin, Calon
wakil gubernur nomor urut satu Sylviana Murni mengaku saat ini dirinya
dan Agus Harimurti Yudhoyono sedang dirisak akibat kasus dugaan korupsi
yang menjerat dirinya. Dia berharap para perisak yang menzaliminya
kembali ke jalan benar. "Walaupun sedang di-bully habis, kami punya
Allah, hadapi dengan tenang. Semoga mereka yang zalim, kembali ke jalan
yang benar dan kami memaafkannya," ujar Sylvi di depan ratusan kader
Forum Betawi Rempug (FBR), Gedung Pencak Silat TMII, Jakarta Timur,
Senin (30/1/2017).
Sylvi mengatakan akan tetap fokus mendengar
masyarakat yang menginginkan gubernur baru. "Kita buktikan sebagai
pemimpin rakyat, jangan terprovokasi," katanya. |
No comments:
Post a Comment